Visi & Misi

Visi dan Misi

Pengajaran
Berakar pada firman Allah

Penggembalaan
Beribadah dan Melayani

Pemberitaan
Misi dan Mandat Budaya


Karena itu pergilah, jadikan semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus. dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah kuperintahkan kepadamu
Matius 28 : 19-20a

Kilas Balik GKA Trinitas

Kilas balik GKA Trinitas dimulai sekitar tahun 1910, di mana terdapat beberapa penatua dan jemaat Chang Lao Hui, Fu Jian Xia Men Ji Du Jiao Hui atau Gereja Presbyterian di Xia Men, Fu Jian.


Kilas balik GKA Trinitas dimulai sekitar tahun 1910, di mana terdapat beberapa penatua dan jemaat Chang Lao Hui, Fu Jian Xia Men Ji Du Jiao Hui atau Gereja Presbyterian di Xia Men, Fu Jian. Mereka adalah imigran-imigran Kristen yang merantau sampai di Surabaya. Pada saat itu datang pula missionary dari Gereja Methodist Amerika. Mereka beribadah dengan menyewa sebuah rumah di Kampung Seng, kemudian pindah ke Kembang Jepun.


Bahasa atau dialek yang digunakan adalah Amoy / Min Nan / yang kita kenal dengan Hokkian, yang merupakan cikal bakal GKA Trinitas ini. Selain itu, digunakan pula dialek Kwang Tung, Hok Tjioe dan Hin Hwa. Jemaat ini menamakan diri Tiong Hwa Kie Tok Kauw Hwee. Dan pada tahun 1928 didaftarkan di pemerintah Hindia Belanda dengan nama Stichting Chinese Kerk Tiong Hwa Kie Tok Kauw Hwee.

Pada saat itu Pdt Hildering dari Belanda datang untuk melayani komunitas Tionghoa Surabaya, beliau diutus oleh Gereja Reformed Nederland. Jumlah jemaat terus bertambah, dengan bantuan sumbangan dari Gereja Methodist Amerika, jemaat membeli tanah bangunan di pojok Jl. Bakmi dan Jl. Tjai Po ( sekarang Jl Samudra no 49 – 51 ).

Waktu terus bergulir, jemaat Tiong Hwa Kie Tok Kauw Hwee peranakan kesulitan memahami bahasa yang digunakan, mereka mengadakan ibadah dalam bahasa Melayu di Jl. Johar, ini merupakan salah satu asal muasal Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jawa Timur.
Pada tahun 1927, Gereja Methodist Amerika memindahkan pelayanan mereka dari Pulau Jawa ke Pulau Sumatera, maka pada tahun 1928 Gereja Methodist Amerika mengalihkan assetnya di Jl. Bakmi tersebut kepada Tiong Hwa Kie Tok Kauw Hwee.

Dr. John Sung, seorang Penginjil dari Tiongkok

Tahun 1939 dan 1940, Dr John Sung seorang penginjil dari Tiongkok mengadakan KKR di Surabaya. Roh kudus bekerja, banyak jiwa dimenangkan, hingga gedung gereja terasa sesak. Maka diputuskan kebaktian dibagi menjadi 4 kali kebaktian umum dengan dialek :

- Amoy / Hokkian / Min Nan (yang sekarang GKA Trinitas) kebaktian pukul 9:30 pagi.
Buku nyanyian yang pertama kali digunakan adalah Min Nan Shi Ge San Bai Sho.
- Dialek Kwang Tung kebaktian pukul 12 siang
- Hin Hwa, pukul 3 siang, dan
- Hok Ciu, pukul 4:30 sore

Sekitar tahun 1950, banyak penginjilan dilakukan ke luar kota, beberapa Pos PI didirikan antara lain: di Mojokerto, Kediri, Probolinggo, Malang, dan Tulunggagung. Pos-pos PI tersebut, kini telah menjadi gereja-gereja yang mandiri dan dewasa.
Sekitar tahun 1951 , gedung gereja pertama di Jl.Bakmi dirasa tidak lagi mencukupi, maka jemaat dari 4 dialek bahasa tersebut merenovasi gedung gereja. Berdirilah gedung Gereja Jl.Samudra saat ini, yang mampu menampung kurang lebih 500 jemaat. Prasasti di gedung Gereja Samudra menyebutkan pada tahun 1952 gedung gereja selesai didirikan.

Prasasti dalam bahasa Indonesia menyebutkan, "pada tahun 1928 dibeli dari Methodist Amerika", tetapi dalam bahasa Mandarin dipahat "dialihkan oleh Methodist Amerika".
Tahun 1967, karena situasi politik yang melarang penggunaan huruf Tionghoa, maka Tiong Hwa Kie Tok KAuw Hwee Surabaya bergabung dengan Staatsblat Chinese Kerk Tiong Hwa Kie Tok Kauw Hwee Klasis Jatim dan mengganti namanya menjadi Gereja Kristus Tuhan (GKT), dengan tetap mengadakan Kebaktian dalam 4 dialek bahasa. Maka jemaat Amoy mulai saat itu menggunakan nama GKT Jemaat Amoy.

Sekitar Tahun 1970, jemat Amoy membeli sebuah rumah di gang Bubutan untuk pastori. kemudian mulai dirasakan kebutuhan suatu tempat untuk menampung kegiatan komisi, maka menggantikan gang Bubutan, pada tahun 1972 sebuah rumah di jalan Gatotan dibeli dan selesai direnovasi pada tahun 1973.

Antara tahun 1972-1975 karena masalah otonomi kepemilikan aset dan masalah otonomi penahbisan pendeta, GKT Jemaat Amoy secara Intern menggunakan nama Gereja Kristen Abdiel. Nama Abdiel adalah usulan Pdt.david purnomo selaku Gembala Sidang saat itu, Waktu itu beliau mempertahankan huruf "A" dari kata Amoy menjadi Abdiel (dikutip dari i Tawarikh 5:15) yang artinya Abdi Allah. Pada tahun 1975, gereja Jemaat Amoy untuk pertama kalinya menahbiskan pendeta, yaitu Ev.David Purnomo.

Melalui kesepakatan bersama, nama Abdiel digunakan untuk sinode dan dengan persetujuan Dirjen Bimas Kristen Protestan Republik Indonesia, pada tahun 1977 resmilah Sinode Gereja Kristen Abdiel (GKA) berstatus hukum dan bebas bergerak di bidang agama Kristen di seluruh Indonesia.

Ketua Sinode GKA yang pertama adalah Bapak Widodo Puspana,SH.

Para pendiri Sinode GKA adalah :
- GKT Jemaat Amoy ( GKA Trinitas Surabaya)
- GKT Jemaat Hok Ciu ( GKA Gloria Surabaya)
- Gereja Jemaat Denpasar-Bali ( GKA Zion Denpasar Bali)
- Gereja Kristen Protestan Anugrah Probolinggo ( GKA Anugerah Probolinggo)
dan GKT Jemaat Hin Hwa bergabung pada tahun 1979 dengan nama GKA Elyon Surabaya.

Dengan demikian, nama GKA Trinitas Surabaya untuk pertama kali resmi digunakan pada tahun 1977, dengan Presidium Ketua Majelis : Bp. DR Solomon Tong, Bp. Yap Tong Jing dan Ibu Yang Siek Fe, nenek saya. Nama Trinitas adalah gagasan dari Bp. DR. Solomon Tong. Selanjutnya ketua Majelis GKA Trinitas dijabat oleh Bp. Wiryo Sumargo yang sampai saat ini aktif di GKA Trinitas, Bp. Widodo Puspana SH yang saat ini aktif sbg penerjemah. Selanjutnya Bp. Cipto Sultano , Bp. Ang Sin Ming, Bp. Chandra Markus, Bp.Ir. Sugiarto Koentjoro, Bp. George Tendean. Dan saat ini Ketua Majelis kami adalah Bp. Ir.Sugiarto Koentjoro. Pada tahun 1980, pertama kali diadakan Ibadah Umum berbahasa Indonesia yang merupakan cikal bakal Ibadah I, yaitu pukul 07.00 WIB.

Pada tahun 1978, gedung di Jl. Gatotan dirasakan kurang memadai untuk berbagai kegiatan gerejawi yang makin berkembang. Maka rumah Gatotan dijual dan dibelilah sebidang tanah dan bangunan kuno di Jl. Kayun 22 ini, dengan harga Rp 65 juta atau setara dengan 11 kg emas. Kemudian dibangunlah gedung ibadah yang sampai saat ini berdiri di depan menghadap Jl. Kayun. Peresmian dan penahbisan Gedung Ibadah Gereja Kristen Abdiel Trinitas dilaksanakan pada tanggal 26 Januari 1983, pada saat itu Ketua Majelis GKA Trinitas adalah Bp. DR. Solomon Tong, Sedangkan Ketua Sinode GKA saat itu adalah Bp. Widodo Puspana, SH.

Pada tahun 1982, Ibadah sore hari pertama kali diadakan dalam bahasa Inggris diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, merupakan asal muasal Ibadah III saat ini, yaitu pukul 17.00 WIB.

Balai pengobatan GKA Trinitas diadakan pada tahun 1984, terbuka untuk umum, dan merupakan bentuk kepedulian sosial gereja terhadap masyarakat. Saat ini balai pengobatan telah berstatus sebagai Klinik Utama Trinitas dengan praktek bersama beberapa dokter spesialis, dan juga terdapat klinik praktek dokter gigi.

Pada bulan Agustus 1995, kebaktian berbahasa Mandarin yang diterjemahkan Hokkian, dipindahkan dari Gereja Samudra ke Jl.Kayun, merupakan Ibadah II (Pk. 09.30 WIB) saat ini, yang berbahasa Mandarin dan diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia.

GKA Trinitas membuka pelayanan Pos PI untuk jemaat di Sidoarjo pada tahun 1995, kemudian menyewa Taman Pinang Indah Blok D 7 no. 6. Atas berkat Tuhan, February 2009, GKA Trinitas telah membeli tanah dan bangunan yang berjarak 2 rumah yaitu no. 10, sehingga jemaat Pos PI Sidoarjo dapat mempunyai tempat yang tetap untuk beribadah.

Pada tahun 1995, GKA Trinitas juga telah membeli sebidang tanah dan membangun pastori yang terletak di Dharmahusada Indah Utara.

Selama ini GKA Trinitas telah menahbiskan Hamba-hamba Tuhan sebagai Pendeta, yaitu: Pdt Pieter Sakul, Pdt Saumiman Saud dan Pdt Steven Tan. Saat ini Gembala Sidang GKA Trinitas adalah Pdt. Ruslan Christian.

Demikianlah kilas balik GKA Trinitas Surabaya yang terjemahan bahasa Mandarinnya adalah Shi Feng Ji Du Jiao Hui Si Shui Min Nan San Yi Tang. Kiranya dengan gedung yang baru ini, dan atas kemurahan Tuhan kita Yesus Kristus, kita terus beralaskan pada kebenaran Firman Tuhan dan seperti yang secara simbolik terlukis di atas langit-langit gedung ini dekatlah pada salib maka langit hidup kita diterangi oleh kebenaran Firman Tuhan.

Mari Bapak/Ibu/Saudara, khususnya rekan-rekan Jemaat GKA Trinitas, dengan penuh syukur kita menerima dan melaksanakan:


SOLA SCRIPTURA
Hanya Alkitab yang adalah Firman Tuhan, kebenaran dan pedoman hidup kita.
SOLA GRATIA
Hanya karena Anugerah Tuhan kita diselamatkan
SOLA FIDE
Hanya dengan iman yang dianugerahkan oleh Tuhan maka kita diselamatkan
SOLUS CHRISTUS
Hanya Kristus satu-satunya Juruselamat, perantara antara manusia dan Allah
SOLI DEO GLORIA
Segala pujian, kemuliaan, hikmat dan syukur, hormat dan kekuasaan, dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya. Amin!!

v Baca Selengkapnya v