Kehidupan zaman ini sarat dengan problematika, tantangan, dan kefrustrasian. Sebab itu ciri zaman ini adalah hidup penuh stres. Setiap hari kita mendengar dan melihat dari pelbagai media tentang konflik, bencana, beragam kejahatan, pembunuhan, dan lain sebagainya. Kita dan orang-orang di sekeliling juga bagian dari manusia berdosa dan tidak jarang dirundung persoalan. Stres telah menambah jumlah orang yang “sakit” jiwa dan fisik. Sebab itu kita memerlukan Pribadi yang berkuasa memberi pertolongan dan berempati dengan kita. Pribadi unik tersebut hanya ada dalam diri Yesus Kristus, Sang Juruselamat dan Tuhan.
Kelahiran Kristus melalui perawan Maria sangat penting dan memiliki dampak besar bagi hidup kita pada zaman ini. Pertama, kelahiran dari anak dara menyatakan Kemahakuasaan Allah. Hanya Allah yang sanggup membuat kelahiran ajaib di luar hukum alam dan kemampuan manusia. Jika kita berupaya menanggung beban hidup dengan kekuatan diri sendiri, maka risiko munculnya beragam penyakit fisik dan jiwani akan sulit kita hindarkan. Allah Mahakuasa saja yang dapat menolong kita melalui kehidupan yang sarat dengan tantangan zaman ini.
Kedua, kelahiran Kristus dari seorang perawan menegaskan bahwa keselamatan dapat terwujud hanya melalui karya Allah. Kelahiran Kristus melalui perawan Maria - bukan hasil perkawinan jasmaniah dengan Yusuf - menegaskan bahwa keselamatan hanya dapat diperoleh melalui campur tangan Allah saja. Segala usaha manusia sia-sia dan karya Allah yang supra-alami saja yang dapat menyelamatkan kita. Kelahiran dari anak dara menunjukkan bahwa keselamatan hanya oleh anugrah Allah saja.
Ketiga, kelahiran Kristus dari anak dara Maria menunjukkan keAllahan dan keinsanianNya yang sempurna. Keunikan perpaduan keIlahian dan keinsanian sejati ini memungkinkan Ia mewakili Allah untuk menyelamatkan manusia, mewakili manusia untuk diselamatkan Allah, dan menjadi Mediator sejati. Juga sebagai Manusia sejati, Ia sanggup menjadi Imam Besar yang merasakan kesulitan kita dan memberi pertolongan bagi kita.
Fakta tentang kelahiran Yesus melalui anak dara bukan untuk sekedar kita pahami dengan nalar kita, melainkan untuk